INDEF sebut ekraf bisa jadi alternatif dorong perekonomian nasional 

INDEF sebut ekraf bisa jadi alternatif dorong perekonomian nasional 

Institut Riset Kajian Ekonomi dan Keuangan (INDEF) menyebutkan bahwa Ekonomi Kreatif (Ekraf) bisa menjadi alternatif yang potensial untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Hal ini disampaikan oleh Direktur Eksekutif INDEF, Enny Sri Hartati, dalam sebuah seminar yang diselenggarakan baru-baru ini.

Menurut Enny, Ekraf merupakan sektor yang memiliki potensi besar untuk memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Sektor ini mencakup berbagai bidang seperti seni, musik, fashion, film, dan desain, yang semuanya memiliki nilai tambah tinggi dan dapat menjadi daya tarik bagi pasar global.

Enny juga menekankan pentingnya dukungan dari pemerintah dan berbagai pihak terkait untuk mengembangkan Ekraf di Tanah Air. Menurutnya, pemerintah perlu memberikan regulasi yang mendukung pertumbuhan sektor ini, seperti insentif pajak dan bantuan finansial bagi pelaku usaha di bidang Ekraf.

Selain itu, Enny juga menyoroti pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia di sektor Ekraf. Pelatihan dan pendidikan yang terarah akan membantu para pelaku usaha dalam meningkatkan kualitas produk dan layanan yang mereka tawarkan.

Dengan potensi besar yang dimiliki oleh sektor Ekraf, INDEF optimis bahwa sektor ini dapat menjadi salah satu pendorong utama dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan dukungan yang tepat dari pemerintah dan berbagai pihak terkait, Ekraf dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Sebagai negara yang kaya akan potensi kreativitas dan keberagaman budaya, Indonesia memiliki peluang emas untuk mengembangkan sektor Ekraf menjadi salah satu sektor unggulan dalam perekonomian nasional. Dengan kerja sama dan kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat, Ekraf dapat menjadi motor penggerak dalam memacu pertumbuhan ekonomi Indonesia menuju arah yang lebih baik.